Mengasah Storytelling dengan Mudah via Storial

Tulisan ini dimuat di fitur.id

Salah satu soft skill yang banyak diasah saat ini adalah kemampuan bercerita. Lewat cerita, Anda bisa membawa orang lain ke alam imajinasi yang Anda harapkan, lewat untaian kata. Seseorang cenderung suka pada sesuatu, jika ada cerita menarik di sebaliknya.

Tak heran, kemampuan bercerita atau storytelling terhitung sebagai materi penting dalam berbagai pelatihan marketing, leadership dan pengembangan diri lainnya.

Di dalam negeri, ada satu media yang bertujuan membantu Anda mengasah kemampuan storytelling secara mudah dan gratis, yaitu Storial.

Situs yang satu ini, merupakan wadah kreatif bagi siapapun yang mau bercerita. Cara bergabungnya sangat mudah, tinggal registrasi seperti media sosial pada umumnya. Setelah itu, dengan akun yang Anda punya, Anda bisa langsung menulis. Memulai sebuah cerita.

Anda bisa menulis sebagai draft terlebih dahulu. Jika sudah percaya diri, baru menerbitkannya sejumlah minimal satu bab.

Tidak ada aturan seberapa banyak kalimat yang harus dimuat dalam satu bab cerita. Ada pengguna yang hanya menuliskan 5 kalimat, lalu menerbitkannya. Bab yang sudah diterbitkan, pun bisa Anda edit sesuka hati di kemudian hari.

Keuntungan dari mem-publish tulisan di Storial, Anda bisa seketika mendapatkan feedback, komentar dari pengguna Storial lainnya. Oh iya, pengguna Storial punya panggilan tersendiri, namanya Storialis.

Para Storialis saling terhubung, seperti pengguna media sosial facebook, twitter atauinstagram. Bedanya, konten di Storial sangat spesifik, yaitu hanya cerita. Cerita dalam format buku digital, yang ditulis bab demi bab, sesuka hati Anda.

Jika niat menulis belum muncul, Anda bisa berperan sebagai pembaca saja, belajar storytelling dari tulisan orang lain. Di Storial, ada ribuan buku yang bisa Anda baca secara cuma-cuma.

Anda juga bisa ikut memberi komentar. Syukur-syukur, komentar Anda dibalas dan membentuk diskusi seputar storytelling.

Bayangkan saja Anda seperti menulis status di facebook. Menulis status dengan topik yang terkait satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, kumpulan tulisan yang notabene hanya posting-an ringan sehari-hari, sudah menjadi sebuah buku digital yang utuh!

Itulah yang terjadi di Storial. Anda dituntut menjadi seorang storyteller, dengan cara yang paling mudah. Sesuai jargon yang tertera di halaman situsnya, yaitu menulis dengan cara baru, di mana saja dan kapan saja.

Untuk menunjang jargon yang bukan sembarang jargon ini, Storial hadir dalam bentuk aplikasi yang bisa diunduh di Playstore. Lewat aplikasi ini, Anda bisa langsung menjadi penulis hanya dengan bermodalkan smartphone.

Beda Storial dengan penerbitan konvensional


Jika Anda membandingkan Storial dengan penerbit konvensional, Anda akan menemukan tingkat efisiensi yang sangat besar sebagai penulis. Dalam penerbitan buku secara konvensional, Anda harus menulis naskah buku hingga rampung terlebih dahulu, sebelum mengirim ke penerbit.

Merampungkan sebuah buku sama sekali bukan perkara mudah. Apalagi bagi seorang penulis pemula.

Waktu merampungkan buku, katakanlah 3 sampai 10 bulan. Setelah itu, Anda mengirim naskahnya ke penerbit. Di tangan penerbit, Anda masih harus menunggu keputusan redaksi, yang waktunya bisa berbulan-bulan lamanya.

Katakanlah naskah Anda diterima, Anda masih harus menunggu proses pencetakan buku dan distribusinya. Jika dihitung-hitung dari awal penulisan, hingga akhirnya tulisan Anda bisa dinikmati pembaca, bisa menelan waktu 2 sampai 3 tahun!

Anda tak harus menunggu selama itu. Storial telah hadir sebagai alternatif bagi siapa saja yang ingin menikmati buku, baik sebagai pencerita, maupun penikmat cerita, dalam tempo yang instan.

Bagi Anda yang tidak suka buku, tapi sekedar ingin mengasah kemampuan storytelling, Storial dengan aplikasinya yang bisa diunduh di smartphone, bisa membantu Anda menjadi Storyteller handal tanpa beban, karena penggunaannya yang tak jauh beda dari media sosial lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi!

4 Langkah Audit Perusahaan

Keuangan perusahaan tercatat dalam pembukuan akuntansi. Data yang tertera pada buku akuntansi perlu diuji secara berkala, untuk mencegah tim...